Pernahkah anda
melihat orang yang menangis? Pasti pernah lah bahkan sering. Lalu, pernahkah anda
memperhatikan apa yang dilakukannya? Saya rasa, jarang lah bahkan tidak pernah.
Jika kita
perhatikan, ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan ketika menangis. Dari
kebanyakan laki-laki, apabila mereka menangis, yang dilakukan adalah menutup
mata atau mukanya, namun kebanyakan dari mereka menutupi matanya. Berbeda dengan
perempuan, ketika mereka menangis, yang dilakukannya adalah menutup mulutnya,
matanya, atau mukanya, tetapi kebanyakan dari mereka menutupi mulutnya. Percaya
atau tidak, insyaallah semua itu tidak salah.
Marilah kita luangkan
waktu sejenak untuk bertafakur,
kenapa ketika menangis, laki-laki suka menutupi matanya dan perempuan suka
menutupi mulutnya?
Mungkin itu
adalah sebuah petunjuk bahwa dosa yang paling banyak dilakukan oleh laki-laki
adalah matanya dan dosa yang paling banyak dilakukan oleh perempuan adalah
mulutnya. mungkin saja seperti itu, dan saya rasa itu ada benarnya juga setelah melihat realita.
Mungkin kita
bisa perhatikan, laki-laki lebih suka melihat sesuatu yang indah. Karena ada
pepatah mengatakan “Pandangan itu cinta akan keindahan”. Oleh karena itu,
tak jarang laki-laki yang menyimpan foto perempuan yang dicintainya untuk ia
pandang ketika ia merindukannya. Dan laki-laki juga bisa lebih tahan lama
memandang lawan jenisnya daripada perempuan. Dan telah kita ketahui, bahwa
memandang lawan jenis secara sengaja adalah perbuatan dosa, apalagi yang
dilihatnya adalah aurat lawan jenis yang nantinya akan menjadi syahwat.
Berbeda dengan
perempuan, mereka lebih terkenal dengan ghibahnya atau sering kita kenal dengan
sebutan gosip. Gosip itu adalah obrolan-obrolan tentang orang lain yang
terbukti terjadi, namun apabila yang dibicarakannya tidak terbukti terjadi,
maka itu disebut fitnah. Dan itu semuanya adalah perbuatan lisan dan lisan itu
berada didalam mulut. Telah kita ketahui bahwasanya ghibah dan fitnah itu adalah
perbuatan dosa. Dan dosa ini akan dimaafkan oleh Allah SWT jika telah meminta
ridha terhadap orang yang ia ghibahkan. Dan jika tidak mendapatkan Ridha dari orang
yang dighibahkannya, maka dia tidak akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
Astaghfirullahal’adzim………..
Na’udzubillahi min dzalik.
Para pembaca
yang budiman, kita harus berhati-hati dengan pandangan dan lisan kita, karena
keduanya itu merupakan sumber dimana banyaknya dosa dihasilkan. karena semuanya
itu akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah kelak dihari pembalasan. Dikatakan
bahwa “Jika kita ingin merasakan lezatnya iman, maka tundukkanlah
pandangan!” dan jika kita ingin selamat, maka diam adalah lebih baik,
karena lisan bisa melukai hati. Pepatah mengakan “Jika badan terluka, banyak
obat yang bisa kita cari, tapi jika hati terluka, kemana obat kita cari?”.
Oleh karena
itu, marilah kita jaga pandangan dan lisan kita dari hal-hal yang dilarang oleh
Allah SWT. Dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan kesabaran
kepada kita untuk menjaga pandagan dan lisan kita dari apa yang dilarang-Nya.
Amin ya Robbal ‘Alamin
Komentar
Posting Komentar