Kamu kemana?
Aku menunggumu.
Setiap hari,
setiap malam, tanpa henti aku menunggumu. Kedinginan, kepanasan, kehujanan tak
menjadi alasan bagiku untuk berpaling darimu, karena penantianku hanyalah
untukmu semata. Tiap detik, tiap menit, tiap jam bahkan tiap hari aku selalu
berharap bahwa kamu akan datang menjemputku. Ini adalah bukti bahwa aku setia
kepadamu, karena aku adalah milikmu.
Tapi apa yang kau lakukan padaku?
Kau tinggalkan
aku begitu lamanya, kau biarkan aku menunggu, menunggu, dan menunggu. Aku lelah
dengan semua ini. Mana janjimu untuk menjemputku? Mana janjimu untuk menjadikan
aku teman hidupmu? Kau bilang, bawa kamu tak bisa kemana-mana tanpa aku, tak
bisa ke kampus tanpa aku, tak bisa ke pasar tanpa aku, tak bisa bepergian tanpa
aku, tapi kenapa kau tinggalkan aku?
Apakah kau
tau, dalam penantianku padamu, terkadang aku rapuh, terkadang aku terjatuh,
bahkan terkadang ada orang lain yang mempermainkan aku. Aku lelah dengan semua
ini. Aku ingin kamu, kamu dan hanya kamu seorang. Aku tak ingin orang lain
menghampiriku, aku tak ingin orang lain menjadikan aku sebagai teman hidupnya,
karena aku adalah milikmu. Ingat itu!
Apakah kau
lupa denganku? Ataukah kau sengaja membuatku menunggu, hingga akhirnya aku
berbicara padamu atau berteriak memanggilmu. Apakah itu maumu? Ingat…! Aku tak
kuasa mengatakan bahwa aku menunggumu, dan aku tak mampu untuk memanggilmu. Aku
ingin kamu peka dan peduli sama aku.
Ataukah kamu
sengaja meninggalkanku sekian lama hingga aku terjatuh, terbaring tak berdaya,
diperlakukan tak sewajarnya oleh orang-orang itu? Apakah kamu mau melihatku
seperti itu? lalu setelah itu kau campakkan aku? Itukah maumu?
Atau kau ingin
melihatku diambil orang? Hidup dengan orang lain. Lalu engkau mengambilku lagi.
Haruskah aku menjadi milik orang lain terlebih dulu untuk dimilikimu?
Ingat! Ingat!
Dan ingat! Aku milikmu dan aku menunggumu. Cepat jemput aku sebelum orang lain
menjemputku.
Tapi aku
yakin, meski kau membuatku menunggumu sampai sekian lamanya, suatu saat nanti
kamu pasti akan menjemputku, meski aku terjatuh, kusut, kotor dan basah
sekalipun. Hingga akhirnya kau bersihkan aku dan keringkan, lalu kau rapikan,
dan kau lipat, dan dilicin, dan kau masukkan aku ke lemari, dan kau akan
memakaiku. Aku yakin itu.
NB: Makanya, kalo ngejemur baju
tuh jangan lama-lama, ntar kalo jatuh trus terlupakan dan akhirnya sudah tidak layak
lagi dipakai. Kan mubadzir.
Komentar
Posting Komentar