Merupakan sebuah
hari yang sangat penting, karena dihari tersebut akan tergores beribu kenangan,
entah itu kenangan manis, pahit, mengharukan, menyebalkan atau yang lainnya. Begitulah
yang disebut dengan “Hari ulang tahun”.
Berbagai macam
perayaan mewarnai hari yang sangat penting itu. Ada yang diceburin ke kolam,
dikerjain, dibully, dilempari telur kacingcalang dan tepung, dilempari kotoran
hewan, dan ada juga yang dipalak (dipinta uang untuk perayaan), dsb.
Secara sekilas,
hal diatas agak menjengkelkan, namun semua itu merupakan hal yang akan menjadi
sebuah catatan kenangan yang indah yang mungkin saja tidak akan terulang kembali
dengan susana yang sama. Terlebih lagi jika ada hal-hal yang spesial seperti
menerima hadiah dari orang yang menurutnya spesial. Uh, itu mungkin akan
diingat sampai akhir hayat…. (mungkin).
Dan dibalik semua itu, ada
hal-hal yang membuat saya penasaran…
Jika kita
perhatikan, baik muslim maupun non muslim, perayaan hari ulang tahunnya itu
berdasarkan tanggal Masehi, bukan tahun Hijriyah. Sangat jarang orang muslim
merayakan hari ulang tahunnya berdasarkan kelahiran tahun hijriyahnya. Bahkan saya
rasa tidak ada, terkecuali Nabi Muhammad saw, yang kelahirannya diperingati
berdasarkan penanggalan Hijriyah, yaitu 12 Rabi’ul awal, bukan 21 April. Percaya
atau tidak, harus percaya!!! Jika masih ragu, coba lihat kalender! Apakah maulid
Nabi itu tgl 12 Rabi’ul Awal atau 21 April?
Sekilas
tentang kalender masehi. Kalender ini dihitung dari kelahiran Yesus (Nabi Isa
AS), sehingga kalender ini dinamai masehi yang berasal dari bahasa Arab “Al-Masih”
yang merupakan gelar Nabi Isa (menurut kaum nasrani). Kalender ini mulai
diadopsi di Eropa Barat pada abad ke-8 M oleh seorang biarawan yang bernama
Dionysius Exigus. Dan diakui dunia pada abad ke-15 M, sekitar tahun 1422 M. Namun
penghitungan yang dimulai dari lahirnya Yesus tersebut terdapat kontroversial,
karena bukti-bukti yang menyatakan kalender ini berdasarkan lahirnya Nabi Isa
terlalu sedikit, sehingga pernyataan tersebut kurang valid. Bahkan para Ahli
ada yang mengatakan bahwa kelahiran Nabi Isa As adala sekitar 18-7 SM.
Kalender masehi
juga biasa disebut dengan kalender syamsiyah, karena sistem penanggalannya
berdasarkan revolusi bumi mengelilingi matahari. Dan pergantian harinya dimulai
pukul 00.00.
Selain kalender
syamsiyah, ada juga yang disebut dengan kalender qamariyah. Disebut qamariyah
karena sistem penanggalannya berdasarkan peredaran bulan. Kalender ini biasa
kita sapa dengan tahun hijriyah. Yang pergantian harinya dimulai sejak
terbenamnya matahari.
Berbicara tentang
kalender hijriyah, sebenarnya kalender ini sudah diberlakukan pada zaman
pra-Islam, namun hanya tanggal dan bulan saja. Adapun untuk penetapan tahunnya
diidentikan dengan peristiwa yang penting. Seperti halnya kelahiran Nabi
Muhammad saw. yang lahir pada tahun gajah, karena pada tahun itu Raja Abrahah gubernur
Yaman bermaksud untuk menghancurkan Ka’bah di kota Makkah yang merupakan tempat
kelahiran Nabi saw. Dan kalender Hijriyah ini, diberlakukan pada masa Khalifah
Umar bin Khattab 6 tahun setelah wafatnya Nabi saw yang berawal dari peristiwa
hijrahnya Nabi saw dari Makkah ke Madinah, sehingga kalender ini disebut dengan
Hijriyah.
Dari sini saya merasa penasaran….
Ada beberapa pertanyaan yang membuat saya heran.
1. Kenapa ko umat muslim (termasuk
saya), merayakan ulang tahunnya berdasarkan kalender Masehinya? Toh padahal kelahiran
dan perayaannya Nabi Muhammad saw. berdasarkan kalender hijriyah.
2. Banyak yang mengatakan bahwa
kita dilarang merayakan tahun baru masehi karena dengan alasan bahwa tahun baru
masehi adalah perayaan kaum nashrani. Tapi toh, tetep saja mereka merayakan
ulang tahunnya di tahun masehinya?
3. Salahkah merayakan tahun yang
selalu dipakai (masehi)?
Begitulah pertanyaan,
manusia yang masih awam dan polos ini. Besar harapan saya, pembaca bisa
menuangkan pemikirannya untuk menjawab pertanyaan yang membuat saya heran
tersebut. Sehinggasaya tidak merasa penasaran lagi. Terimakasih.
Selamat siang
Sumber: Wikipedia
Komentar
Posting Komentar