4 Hal yang Alangkah Baiknya untuk Diperhatikan dalam Khutbah


Saya belum pernah menjadi khatib bukan juga pengamat khusus bidang kegiatan keagamaan, ini hanya sekedear unek-unek yang didapat saat menjadi jama'ah khutbah Jum'at dan Ied. Langsung saja, ada 4 point yang ingin saya sampaikan kepada yang terhormat para khatib ketika hendak berkhutbah.......

Pertama, ilmu perkhatiban, meliputi syarat dan rukun khutbah. Seorang khatib wajib tahu akan hal ini, jangan sampai saat khutbah sang khatib tidak membaca syahadat atau tidak memohon ampunkan untuk umat muslim. Jangan sekali-kali.....!

Ke dua, susunan materi khutbah. Memang sih, materi khutbah isinya tidak termasuk rukun khutbah, tapi khutbah ini dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan dengan harapan apa yang disampaikan sang khatib bisa dimengerti dan diamalkan oleh jema'ah. Lalu, apabila suatu jama'ah tersebut tidak mengerti bahasa Arab, maka apa gunanya jika sang khatib menyampaikan materi berbahasa Arab yang buwanyak.....???? "kan setelah itu diartiin mas." Bagus, tapi kenapa tidak langsung artinya saja biar lebih cepet khutbahnya.

Ke tiga, durasi. Sangat alangkah baiknya kalau khutbah itu, singkat, padat dan dapat dimengerti. Kalau bisa begitu, harus siap siap jadi khatib idaman. wkwkwk

Ke empat, pengaturan suara. Sering teralami, suara khatib terdengar pelan meski pakai microfon, atau suaranya terlalu keras sehingga tidak terdengar jelas. Jadi, terkesan sia-sia apa yang disampaikan khatib. Sebagai jemaah yang menikmati suara yang tidak jelas, pasti merasa jenuh apalagi kalau lama, mungkin selain jenuh, juga ngantuk. Maka alangkah baiknya jika peralatan khutbah diupgrade dan skill khatib dalam menggunakan pengeras suara ditingkatkan.

Mungkin itu saja dulu yang bisa dituliskan. Pada intinya, khatib favorit versi penulis adalah khatib yang berilmu dan mampu menyampaikan khutbahnya dengan singkat, padat, jelas dan dimengerti.

Haturnuhun.
Ciputat Timur, 27 Juli 2020

Komentar